Bulughul Maram : Thaharah 4 : Wudlu
Hadist Nomor 36
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ : لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ وُضُوءٍ أَخْرَجَهُ مَالِكٌ وَأَحْمَدُ وَالنَّسَائِيُّ. وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ وَذَكَرَهُ الْبُخَارِيُّ تَعْلِيقًا
Diterima dari Abu Hurairah -Semoga Allah meridlainya- dari Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bahwa dia bersabda: "Seandainya tidak memberatkan atas umatku pasti saya perintahkan mereka bersiwak (menggosok gigi dengan kayu aurok) pada setiap kali wudlu." (Dikeluarkan oleh Malik, Ahmad dan an-Nasa'i serta dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah, al-Bukhari menyebutnya muallaq).
Hadist Nomor 37
وَعَنْ حُمْرَانَ أَنَّ عُثْمَانَ دَعَا بِوَضُوءٍ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ تَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ وَاسْتَنْثَرَ ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى إلَى الْمِرْفَقِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ مَسَحَ بِرَأْسِهِ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَهُ الْيُمْنَى إلَى الْكَعْبَيْنِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ قَالَ : رَأَيْت رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا مُتَّفَقٌ عَلَيْه
dan diterima dari Humran, bahwa Utsman meminta air wudlu. kemudian ia membasuh kedua telapak tangannya tiga kali kemudian berkumur, beristinsyaq (menghisap air dengan hidung) dan beristinsar (menghembuskannya keluar) kemudian membasuh wajahnya tiga kali. Lalu membasuh tangan kanannya hingga siku-siku tiga kali dan tangan kirinya pun begitu pula. Kemudian mengusap kepalanya kemudian membasuh kaki kanannya hingga kedua mata kaki tiga kali dan kaki kirinya pun begitu pula. Kemudian ia berkata: Saya melihat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berwudlu menyerupai wudlu-ku ini. (HR. Muttafaqun 'Alaih)
Hadist Nomor 38
وَعَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - فِي صِفَةِ وُضُوءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - قَالَ : وَمَسَحَ بِرَأْسِهِ وَاحِدَةً أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُد وَأَخْرَجَهُ التِّرْمِذِيُّ وَالنَّسَائِيُّ بِإِسْنَادٍ صَحِيحٍ. بَلْ قَالَ التِّرْمِذِيُّ : إنَّهُ أَصَحُّ شَيْءٍ فِي الْبَاب
dan diterima dari Ali -Semoga Allah meridlainya- perihal sifat wudlu Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, dia berkata: dan (Beliau) mengusap kepalanya satu kali. (Dikeluarkan oleh Abu Dawud, dikeluarkan pula oleh at-Tirmidzi dan an-Nasa'i dengan sanad yang shahih bahkan at-Tirmidzi menyatakan, bahwa ini yakni yang paling shahih dalam belahan tersebut)
Hadist Nomor 39
وَعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَاصِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا - فِي صِفَةِ الْوُضُوءِ قَالَ : وَمَسَحَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِرَأْسِهِ فَأَقْبَلَ بِيَدَيْهِ وَأَدْبَرَ.مُتَّفَقٌ عَلَيْه
dan diterima dari Abdullah Ibnu Zaid Ibnu Ashim -Semoga Allah meridlainya- perihal sifat wudlu, dia berkata: dan mengusap Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pada kepalanya dengan kedua tangannya dari muka ke belakang dan sebaliknya (dari belakang ke muka). (HR. Muttafaqun 'Alaih)
Hadist Nomor 40
وَفِي لَفْظٍ لَهُمَا : بَدَأَ بِمُقَدَّمِ رَأْسِهِ حَتَّى ذَهَبَ بِهِمَا إلَى قَفَاهُ ثُمَّ رَدَّهُمَا إلَى الْمَكَانِ الَّذِي بَدَأَ مِنْهُ
dan dalam lafadz lain bagi keduanya (al-Bukhari dan Muslim), disebutkan: (Beliau) mulai dari belahan depan kepalanya dengan mengusapkan kedua tangannya hingga pada tengkuknya kemudian mengembalikan kedua tangannya ke kawasan yang dimulai darinya (kembali ke semula).
Hadist Nomor 41
وَعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا - فِي صِفَةِ الْوُضُوءِ - قَالَ : ثُمَّ مَسَحَ بِرَأْسِهِ وَأَدْخَلَ إصْبَعَيْهِ السَّبَّاحَتَيْنِ فِي أُذُنَيْهِ وَمَسَحَ بِإِبْهَامَيْهِ ظَاهِرَ أُذُنَيْهِ أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُد وَالنَّسَائِيُّ. وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَة
dan diterima dari Abdullah Ibnu Amr -Semoga Allah meridlainya- perihal sifat wudlu, ia berkata: Kemudian dia mengusap kepalanya dan memasukkan kedua jari telunjuknya ke dalam kedua telinganya dan mengusap belahan luar kedua telinganya dengan ibu jarinya. (HR. Abu Dawud dan an-Nasa'i. Dan dishahihkan hadits ini oleh Ibnu Khuzaimah)
Hadist Nomor 42
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ فَلْيَسْتَنْثِرْ ثَلَاثًا فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَبِيتُ عَلَى خَيْشُومِهِ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
dan diterima dari Abu Hurairah -Semoga Allah meridlainya- ia berkata: telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, "Apabila seseorang di antara kau bangkit dari tidur maka hendaklah ia menghisap air ke dalam hidungnya tiga kali dan menghembuskannya keluar lantaran setan tidur di dalam rongga hidung itu." (HR. Muttafaqun 'Alaih).
Hadist Nomor 43
وَعَنْهُ إذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ فَلَا يَغْمِسْ يَدَهُ فِي الْإِنَاءِ حَتَّى يَغْسِلَهَا ثَلَاثًا فَإِنَّهُ لَا يَدْرِي أَيْنَ بَاتَتْ يَدُهُ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَهَذَا لَفْظُ مُسْلِم
dan diterima darinya Abu Hurairah r.a.: "Apabila seseorang di antara kau bangkit dari tidurnya maka janganlah ia pribadi memasukkan tangannya ke dalam kawasan air sebelum mencucinya tiga kali terlebih dahulu alasannya yakni ia tidak mengetahui apa yang telah dikerjakan oleh tangannya pada waktu malam." (HR. Muttafaqun 'Alaih dan lafazhnya berdasarkan riwayat Muslim)
Hadist Nomor 44
وَعَنْ لَقِيطِ بْنِ صَبِرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَسْبِغْ الْوُضُوءَ وَخَلِّلْ بَيْنَ الْأَصَابِعِ وَبَالِغْ فِي الِاسْتِنْشَاقِ إلَّا أَنْ تَكُونَ صَائِمًا أَخْرَجَهُ الْأَرْبَعَةُ وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ
dan diterima dari Laqith Ibnu Shabirah -Semoga Allah meridlainya- ia berkata: telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, "Sempurnakanlah dalam berwudlu usaplah sela-sela jari dan hisaplah air ke dalam hidung dalam-dalam istinsyaq kecuali jikalau engkau sedang shaum." Riwayat Imam Empat dan hadits shahih berdasarkan Ibnu Khuzaimah.
Hadist Nomor 45
وَلِأَبِي دَاوُد فِي رِوَايَةٍ إذَا تَوَضَّأْت فَمَضْمِضْ
dan bagi riwayat Abu Dawud dalam satu riwayat, "Apabila kau berwudlu, maka berkumur-kumurlah"
Hadist Nomor 46
وَعَنْ عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُخَلِّلُ لِحْيَتَهُ فِي الْوُضُوءِ. أَخْرَجَهُ التِّرْمِذِيُّ وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَة
dan diterima dari Utsman -Semoga Allah meridlainya- bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menyela-nyelai jenggotnya dalam berwudlu. Dikeluarkan oleh Tirmidzi. Hadits shahih berdasarkan Ibnu Khuzaimah.
Hadist Nomor 47
وَعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدٍ قَالَ : إنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَى بِثُلُثَيْ مُدٍّ فَجَعَلَ يَدْلُكُ ذِرَاعَيْهِ أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ
dan diterima dari Abdullah ibnu Zaid berkata: Bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah diberi air sebanyak dua pertiga mud kemudian dia gunakan untuk menggosok kedua tangannya. Dikeluarkan oleh Ahmad dan dinilai shahih oleh Ibnu Khuzaimah.
Hadist Nomor 48
وَعَنْهُ أَنَّهُ رَأَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْخُذُ لِأُذُنَيْهِ مَاءً غَيْرَ الْمَاءِ الَّذِي أَخَذَهُ لِرَأْسِهِ. أَخْرَجَهُ الْبَيْهَقِيُّ وَهُوَ عِنْدَ مُسْلِمٍ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ بِلَفْظِ : وَمَسَحَ بِرَأْسِهِ بِمَاءٍ غَيْرِ فَضْلِ يَدَيْهِ وَهُوَ الْمَحْفُوظُ
Dari diterima darinya Abdullah ibn Zaid: bahwa dia pernah melihat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengambil air untuk mengusap kedua telinganya selain air yang dia ambil untuk mengusap kepalanya. Dikeluarkan oleh Baihaqi. Menurut riwayat Muslim disebutkan: Beliau mengusap kepalanya dengan air yang bukan sisa dan diterima dari yang dipakai untuk mengusap kedua tangannya. Inilah yang mahfudh.
Hadist Nomor 49
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : سَمِعْت رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : إنَّ أُمَّتِي يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ أَثَرِ الْوُضُوءِ فَمَنْ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يُطِيلَ غُرَّتَهُ فَلْيَفْعَلْ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ
dan diterima dari Abu Hurairah -Semoga Allah meridlainya- berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya umatku akan tiba pada hari final zaman dalam keadaan wajah dan tangan yang berkilauan dan diterima dari bekas wudlu. Maka barangsiapa di antara kau yang sanggup memperpanjang kilauannya hendaklah ia mengerjakannya." (HR. Muttafaqun 'Alaih dan lafazhnya berdasarkan riwayat Muslim)
Hadist Nomor 50
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ : كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِي تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطَهُورِهِ وَفِي شَأْنِهِ كُلِّهِ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
dan diterima dari 'Aisyah -Semoga Allah meridlainya- berkata: Adalah Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam suka mendahulukan yang kanan dalam bersandal menyisir rambut bersuci dan dalam segala hal. (HR. Muttafaqun 'Alaih).
Hadist Nomor 51
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا تَوَضَّأْتُمْ فابدأوا بِمَيَامِنِكُمْ أَخْرَجَهُ اَلْأَرْبَعَةُ وَصَحَّحَهُ اِبْنُ خُزَيْمَةِ
Dari Abu Hurairah -Semoga Allah meridlainya- ia berkata: telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, "Apabila kau sekalian berwudlu maka mulailah dengan bagian-bagian anggotamu yang kanan." Dikeluarkan oleh Imam Empat dan shahih berdasarkan Ibnu Khuzaimah.
Hadist Nomor 52
عَنْ اَلْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةٍ رضي الله عنه أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم تَوَضَّأَ فَمَسَحَ بِنَاصِيَتِهِ وَعَلَى اَلْعِمَامَةِ وَالْخُفَّيْنِ أَخْرَجَهُ مُسْلِم
Dari Mughirah Ibnu Syu'bah -Semoga Allah meridlainya- bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berwudlu kemudian dia mengusap ubun-ubunnya belahan atas sorbannya dan kedua sepatunya. Dikeluarkan oleh Muslim.
Hadist Nomor 53
عَنْ جَابِرٍ بْنِ عَبْدِ اَللَّهِ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا -فِي صِفَةِ حَجِّ اَلنَّبِيِّ صَلَّى اَللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- قَالَ صلى الله عليه وسلم اِبْدَؤُوا بِمَا بَدَأَ اَللَّهُ بِهِ أَخْرَجَهُ النَّسَائِيُّ هَكَذَا بِلَفْظِ اَلْأَمْر ِ وَهُوَ عِنْدَ مُسْلِمٍ بِلَفْظِ اَلْخَبَر
Dari Jabir Ibnu Abdullah -Semoga Allah meridlainya- perihal cara haji Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, dia bersabda: "Mulailah dengan apa yang telah dimulai oleh Allah." Diriwayatkan oleh Nasa'i dengan kalimat perintah sedang Muslim meriwayatkannya dengan kalimat berita.
Hadist Nomor 54
عَنْهُ قَالَ: كَانَ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم إِذَا تَوَضَّأَ أَدَارَ اَلْمَاءَ عَلَى مُرْفَقَيْهِ أَخْرَجَهُ اَلدَّارَقُطْنِيُّ بِإِسْنَادِ ضَعِيف
Diterima darinya Jabir ibnu Abdillah, dia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam jikalau berwudlu mengalirkan air pada kedua siku-sikunya. Dikeluarkan oleh Daruquthni dengan sanad yang lemah.
Hadist Nomor 55
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم لَا وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ اِسْمَ اَللَّهِ عَلَيْهِ أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ وَأَبُو دَاوُدَ وَابْنُ مَاجَهْ بِإِسْنَادٍ ضَعِيف ٍ
Diterima dari Abu Hurairah -Semoga Allah meridlainya- ia berkata: telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, "Tidaklah sah wudlu seseorang yang tidak menyebut nama Allah." Diriwayatkan oleh Ahmad Abu Dawud dan Ibnu Majah dengan sanad yang lemah.
Hadist Nomor 56
لِلترْمِذِيِّ: عَنْ سَعِيدِ بْنِ زَيْد وَأَبِي سَعِيدٍ نَحْوُه ُقَالَ أَحْمَدُ: لَا يَثْبُتُ فِيهِ شَيْء
bagi riwayat Imam Tirmidzi, diterima dari Said Ibnu Zaid dan Abu Said Ahmad berkata: Tidak sanggup ditetapkan suatu aturan apapun berdasarkan hadits itu.
Hadist Nomor 57
عَنْ طَلْحَةَ بْنِ مُصَرِّفٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ: رَأَيْتُ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَفْصِلُ بَيْنَ اَلْمَضْمَضَةِ وَالِاسْتِنْشَاقِ أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ بِإِسْنَادِ ضَعِيف
Diterima dari Thalhah Ibnu Musharrif dari ayahnya dari kakeknya dia berkata: Aku melihat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memisahkan antara berkumur dan hirup air melalui hidung. Riwayat Abu Dawud dengan sanad yang lemah.
Hadist Nomor 58
عَنْ عَلِيٍّ رضي الله عنه -فِي صِفَةِ اَلْوُضُوءِ- ثُمَّ تَمَضْمَضَ صلى الله عليه وسلم وَاسْتَنْثَرَ ثَلَاثًا يُمَضْمِضُ وَيَنْثِرُ مِنْ اَلْكَفِّ اَلَّذِي يَأْخُذُ مِنْهُ اَلْمَاءَ أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ وَالنَّسَائِيّ ُ
Diterima dari Ali -Semoga Allah meridlainya- perihal cara wudlu: Kemudian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berkumur dan menghisap air melalui hidung dengan telapak tangan yang dipakai untuk mengambil air. Dikeluarkan oleh Abu Dawud dan Nasa'i.
Hadist Nomor 59
عَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ زَيْدٍ رضي الله عنه -فِي صِفَةِ اَلْوُضُوءِ- ثُمَّ أَدْخَلَ صلى الله عليه وسلم يَدَهُ فَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ مِنْ كَفٍّ وَاحِدَةٍ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلَاثًا مُتَّفَقٌ عَلَيْه ِ
Diterima dari Abdullah Ibnu Zaid -Semoga Allah meridlainya- perihal cara berwudlu: Kemudian dia memasukkan tangannya kemudian berkumur dan menghisap air melalui hidung satu tangan. Beliau melakukannya tiga kali. (HR. Muttafaqun 'Alaih).
Hadist Nomor 60
عَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه قَالَ: رَأَى اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم رَجُلًا وَفِي قَدَمِهِ مِثْلُ اَلظُّفْرِ لَمْ يُصِبْهُ اَلْمَاءُ فَقَالَ: اِرْجِعْ فَأَحْسِنْ وُضُوءَكَ أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ وَالنَّسَائِيّ ُ
Diterima dari Anas -Semoga Allah meridlainya- berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melihat seorang pria yang pada telapak kakinya ada belahan sebesar kuku yang belum terkena air maka dia bersabda: "Kembalilah kemudian sempurnakan wudlumu." Dikeluarkan oleh Abu Dawud dan Nasa'i.
Hadist Nomor 61
عَنْهُ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَتَوَضَّأُ بِالْمُدِّ وَيَغْتَسِلُ بِالصَّاعِ إِلَى خَمْسَةِ أَمْدَادٍ مُتَّفَقٌ عَلَيْه
diterima darinya Anas r.a dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berwudlu dengan satu mud air dan mandi dengan satu sho' hingga lima mud air. (HR. Muttafaqun 'Alaih)
Hadist Nomor 62
عَنْ عُمَرَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُسْبِغُ اَلْوُضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ إِلَّا فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ اَلْجَنَّةِ أَخْرَجَهُ مُسْلِم وَاَلتِّرْمِذِيُّ وَزَادَ اَللَّهُمَّ اِجْعَلْنِي مِنْ اَلتَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنْ اَلْمُتَطَهِّرِينَ
diterima dari Umar -Semoga Allah meridlainya- berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tiada seorang pun di antara kau yang berwudlu dengan tepat kemudian berdo'a: Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa tiada sekutu bagiNya dan saya bersaksi bahwa Muhammad itu hambaNya dan utusanNya-kecuali telah dibukakan baginya pintu syurga yang delapan ia sanggup masuk melalui pintu manapun yang ia kehendaki." Diriwayatkan oleh Muslim dan Tirmidzi dengan suplemen doa: "Ya Allah jadikanlah saya termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah saya pula termasuk orang-orang yang selalu mensucikan diri."