Bulughul Maram : Thaharah 5 : Khuff
Hadits nomor 63
عَنْ اَلْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ رضي الله عنه قَالَ: كُنْتُ مَعَ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَتَوَضَّأَ فَأَهْوَيْتُ لِأَنْزِعَ خُفَّيْهِ فَقَالَ: دَعْهُمَا فَإِنِّي أَدْخَلْتُهُمَا طَاهِرَتَيْنِ فَمَسَحَ عَلَيْهِمَا مُتَّفَقٌ عَلَيْه
diterima dari al-Mughirah ibn Syu'bah -Semoga Allah meridlainya- ia berkata: Aku pernah bersama Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam saat ia berwudlu saya membungkuk untuk melepas kedua sepatunya kemudian ia bersabda: "Biarkanlah keduanya alasannya yaitu saya dalam keadaan suci saat saya mengenakannya." Kemudian ia mengusap bab atas keduanya. (HR. Muttafaqun 'Alaih)
Hadits nomor 64
لِلْأَرْبَعَةِ عَنْهُ إِلَّا النَّسَائِيَّ: أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم مَسَحَ أَعْلَى اَلْخُفِّ وَأَسْفَلَهُ وَفِي إِسْنَادِهِ ضَعْف
bagi riwayat Imam yang Empat kecuali an-Nasa'i: bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengusap sepatu bab atas dan bawahnya. Dalam sanad hadits ini ada kelemahan.
Hadits nomor 65
عَنْ عَلِيٍّ رضي الله عنه قَالَ: لَوْ كَانَ اَلدِّينُ بِالرَّأْيِ لَكَانَ أَسْفَلُ اَلْخُفِّ أَوْلَى بِالْمَسْحِ مِنْ أَعْلَاهُ وَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَمْسَحُ عَلَى ظَاهِرِ خُفَّيْهِ أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ بِإِسْنَادٍ حَسَن
diterima dari Ali -Semoga Allah meridlainya- ia berkata: Jikalau agama itu cukup dengan pikiran maka bab bawah sepatu lebih utama untuk diusap daripada bab atas. Aku benar-benar melihat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengusap punggung kedua sepatunya. (HR. Abu Dawud dengan sanad hasan)
Hadits nomor 66
عَنْ صَفْوَانَ بْنِ عَسَّالٍ رضي الله عنه قَالَ: كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَأْمُرُنَا إِذَا كُنَّا سَفْرًا أَنْ لَا نَنْزِعَ خِفَافَنَا ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ وَلَيَالِيَهُنَّ إِلَّا مِنْ جَنَابَةٍ وَلَكِنْ مِنْ غَائِطٍ وَبَوْلٍ وَنَوْمٍ أَخْرَجَهُ النَّسَائِيُّ وَاَلتِّرْمِذِيُّ وَاللَّفْظُ لَهُ وَابْنُ خُزَيْمَةَ وَصَحَّحَاه
diterima dari Shafwan Ibnu Assal -semoga Allah meridlainya- ia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah menyuruh kami jikalau kami sedang bepergian untuk tidak melepas sepatu kami selama tiga hari tiga malam karena buang air besar kencing dan tidur kecuali karena jinabat. (HR. an-Nasa'i, at-Tirmidzi dan Ibnu Khuzaimah, dan lafazhnya berdasarkan at-Tirmidzi dan Ibnu Khuzaimah, serta dishahihkan olehnya)
Hadits nomor 67
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رضي الله عنه قَالَ: جَعَلَ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ وَلَيَالِيَهُنَّ لِلْمُسَافِرِ وَيَوْمًا وَلَيْلَةً لِلْمُقِيمِ يَعْنِي: فِي اَلْمَسْحِ عَلَى اَلْخُفَّيْنِ أَخْرَجَهُ مُسْلِم
diterima dari Ali Ibnu Abu Thalib -Semoga Allah meridlainya- ia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tetapkan tiga hari tiga malam untuk musafir orang yang bepergian dan sehari semalam untuk orang yang menetap -yakni dalam hal mengusap kedua sepatu-. (HR. Muslim)
Hadits nomor 68
عَنْ ثَوْبَانَ رضي الله عنه قَالَ: بَعَثَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم سَرِيَّةً فَأَمَرَهُمْ أَنْ يَمْسَحُوا عَلَى اَلْعَصَائِبِ يَعْنِي اَلْعَمَائِمَ وَالتَّسَاخِينِ يَعْنِي اَلْخِفَافَ. رَوَاهُ أَحْمَدُ وَأَبُو دَاوُدَ وَصَحَّحَهُ اَلْحَاكِم
diterima dari Tsauban -Semoga Allah meridlainya- ia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengirim pasukan tentara ia memerintahkan mereka semoga mengusap ashoib yaitu sorban-sorban dan tasakhin yakni sepatu. (HR. Ahmad dan Abu Dawud serta dishahihkan oleh al-Hakim)
Hadits nomor 69
عَنْ عُمَرَ -مَوْقُوفًا- وعَنْ أَنَسٍ -مَرْفُوعًا- إِذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ وَلَبِسَ خُفَّيْهِ فَلْيَمْسَحْ عَلَيْهِمَا وَلْيُصَلِّ فِيهِمَا وَلَا يَخْلَعْهُمَا إِنْ شَاءَ إِلَّا مِنْ جَنَابَةٍ أَخْرَجَهُ اَلدَّارَقُطْنِيُّ وَالْحَاكِمُ وَصَحَّحَه
diterima dari Umar -Semoga Allah meridlainya- secara mauquf dan diterima dari Anas -Semoga Allah meridlainya- secara marfu': Apabila seseorang di antara kau berwudlu sedang dia bersepatu maka hendaknya ia mengusap bab atas keduanya dan sholat dengan mengenakannya tanpa melepasnya jikalau ia menghendaki kecuali karena jinabat. (HR. ad-Daruquthni dan al-Hakim serta dishahihkan olehnya)
Hadits nomor 70
وَعَنْ أَبِي بَكْرَةَ رضي الله عنه عَنْ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ رَخَّصَ لِلْمُسَافِرِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ وَلَيَالِيَهُنَّ وَلِلْمُقِيمِ يَوْمًا وَلَيْلَةً إِذَا تَطَهَّرَ فَلَبِسَ خُفَّيْهِ: أَنْ يَمْسَحَ عَلَيْهِمَا أَخْرَجَهُ اَلدَّارَقُطْنِيُّ وَصَحَّحَهُ اِبْنُ خُزَيْمَة
dan diterima dari Abu Bakrah -semoga Allah meridlainya- dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam: Bahwa ia memperlihatkan fasilitas bagi musafir tiga hari tiga malam dan bagi mukim orang yang menetap sehari semalam apabila ia telah bersuci dan menggunakan kedua sepatunya maka ia cukup mengusap bab atasnya. (HR. ad-Daruquthni dan dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah).
Hadits nomor 71
عَنْ أُبَيِّ بْنِ عِمَارَةَ رضي الله عنه أَنَّهُ قَالَ: يَا رَسُولَ اَللَّهِ أَمْسَحُ عَلَى اَلْخُفَّيْنِ؟ قَالَ: نَعَمْ قَالَ: يَوْمًا؟ قَالَ: نَعَمْ قَالَ: وَيَوْمَيْنِ؟ قَالَ: نَعَمْ قَالَ: وَثَلَاثَةً؟ قَالَ: نَعَمْ وَمَا شِئْتَ أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ وَقَالَ: لَيْسَ بِالْقَوِيِّ
diterima dari Ubay Ibnu Imarah -Semoga Allah meridlainya- bahwa dia bertanya: Ya Rasulullah bolehkah saya mengusap kedua sepatuku? Rasul menjawab: ya boleh. Ia bertanya: dua hari? Rasul menjawab: ya boleh. Ia bertanya lagi: tiga hari? Rasul menjawab: ya boleh sekehendakmu. (HR. Abu Dawud dan ia berkata: hadits ini tidak kuat).