Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Persembahan Puisi Untuk Guru Satria Tanpa Tanda Jasa

Persembahan Puisi untuk guru pendekar tanpa tanda jasa ini dalam rangka menyongsong diperingatinya Hari Guru pada tanggal 25 November. Ya Siapa yang tak kenal profesi guru. Dari mulai kita berumur 5 tahunan kita sudah mengenal profesi guru. Sejak kita masuk TK hingga jenjang pendidikan tertinggi senantiasa didampingi dan diajari oleh guru. Guru berfungsi sebagai jembatan untuk mentransfer ilmu, nilai-nilai agama, nilai-nilai moral, dan pembentukan karakter langsung di forum sekolah. Bisa dikatakan guru berfungsi sebagai pengganti orang bau tanah dikala anak berada di lingkungan sekolah.

Peran guru dalam mendidik dan mengayomi anak didik memang tidak kecil, dibutuhkan kesabaran, keteguhan, kedisiplinan untuk membantu membentuk anak didik yang berprestasi namun juga mempunyai tabiat yang baik. Namun sayangnya perhatian kepada guru dikala ini masih kurang dari yang diharapkan. Masih banyak guru-guru yang mendapat gaji kecil, kurang layak dan masih jauh di bawah Upah Minimum Regional. Oleh alasannya yakni itu pada posting kali ini saya ingin mengingatkan untuk menghargai jasa guru sang pendekar tanpa tanda jasa melalui puisi. Puisi guru yang menyentuh hati sanggup menunjukkan citra mengenai kondisi guru dikala ini. Setidaknya dengan persembahan puisi guru juga sanggup lebih memberi semangat bagi para guru meskipun dengan jumlah penghasilan yang minim, namun tetap bersemangat untuk terus mentranfer ilmu dan pengetahuan bagi anak didiknya.

Berikut ini kami tampilkan beberapa puisi untuk mengenang dan mengingatkan kita tentang jasa-jasa guru, pendekar tanpa tanda jasa. 

------------------------   

Terima Kasih Guru
kumpulan puisi guru karya: Rayhandi


    Terima kasih guru
    Berkatmu saya tau aksara
    Berkatmu saya paham logika
    Berkatmu saya mengerti bahasa.

    Terima kasih guru
    Jasamu sudah mencerdaskanku
    Jasamu sudah membuatku paham khazanah
    Jasamu sudah membuatku menjadi orang yang bukan bodoh.

    Terima kasih guru
    Karena keringatmu
    Karena suaramu yang habis
    Aku menjadi manusia.

    Terima kasih guru
    Kami tahu rasa lelahmu mendidik kami
    Kami tahu betapa nakalnya kami
    Karena itulah maafkanlah kami guru.

    Terima kasih guru
    Guru terima kasih untuk jasamu
    Terima kasih untuk semua yang telah kamu beri
    Semoga yang kuasa membalas semua jasamu. 

------------------------------

Guru Maafkanlah

Butiran air mata kami dikala ini
Mungkin tidak seberapa dan tak begitu berarti apa-apa
Karena yang lebih berarti adalah
Butiran air hujan yang sangat deras
Yang kamu hadapi..
Kau Lewati..
Dan kamu lalui dengan penuh hati ikhlas
Semua itu kamu lakukan hanya untuk kami..
Panasnya suasana dikala ini
Mungkin tidak seberapa dan tak begitu berarti apa-apa
Karena yang lebih berarti adalah
Panas teriknya matahari yang terpancar
Yang kamu hadapi..
Kau Lewati..
Dan kamu lalui dengan penuh hati sabar
Semua itu kamu lakukan hanya untuk kami..


Namun.., Sedih yang kamu rasakan dikala ini
Mungkin tidak seberapa dan tak begitu berarti apa-apa
Karena yang lebih berarti adalah
Betapa sedihnya kami dikala ini..
Ketika semua jasa mulia yang kamu berikan
Tak sanggup kami lalui dengan penuh balas budi
Guruku maafkanlah kami..

-------------------------

GURUKU PAHLAWANKU
Oleh Upee

Andai kata matahari tiada
Dunia akan beku dan bisu
pelangi tiada akan pernah terpancar
kehidupan tiada akan pernah terlaksana
Disaat titik kegalauan menghampiri
Terlihat setitik cahaya yang kami cari
Yang nampak dari sudut-sudut bibirmu
Dan gerak-gerik tubuhmu
Engkau sinari jalan-jalan kami yang buntu
Yang hampir menjerumuskan masa sepan kami
Engkau terangi kami dengan lentera ilmu mu
Yang tiada akan pernah sirna di terpa angin usia

Guru........
Engkau pendekar yang tak pernah mengharapkan balasan
Disaat kami tak mendengarkan mu
Engkau tak pernah mengeluh dan menyerah
Untuk mendidik kami
Darimu kami mengenal banyak hal
Tentang mana warna yang indah
Tentang garis yang harus di lukis
Juga wacana kata yang harus dibaca
Engkau menciptakan hidup kami berarti

Guru......
Tiada kata yang pantas kami ucapkan
Selain terimakasih atas semua jasa-jasa mu
Maafkan kami jikalau telah membuatmu kecewa
Jasa-jasa mu akan kami semat kekal sepanjang hidup kami
Terimakasih guruku, engkau pendekar ku

-----------------

 Puisi Guru – Bungaku

oleh Erina Napitupulu

Guruku……….
Kala fajar menyising,
Lengan baju turut Engkau singsing
Segala milik yang menyamankan
Rela Engkau sisihkan
Kala mentari beranjak senja
Matapun redup seketika
Semua nama selalu Engkau bawa
Dalam doa dan harapan.

Guruku………..
Berlapis peluh.
Bermodal hati juga pengetahuan
Berbagi kepadaku dan kepadanya
Juga mereka.
Seberkas sinar pagimu
Membuka mata hatiku
Selangkah laju kutuju
Kan kusambut disetiap hariku,

Guruku………..
Tak banyak yang akan ku katakan
Karen tanpa katapun jasamu nyata
Mengalir di seluruh jiwa
Tak ada yang sanggup kuberikan
Karena tanpa pemberianpun
Jasamu tetap ada.
Trimakasih guruku…..
Selamanya bagiku…….
Doaku untukmu

---------------------

Guruku Pahlawanku

Andai kata matahari tiada
Dunia akan beku dan bisu
pelangi tiada akan pernah terpancar
kehidupan tiada akan pernah terlaksana
Disaat titik kegalauan menghampiri
Terlihat setitik cahaya yang kami cari
Yang nampak dari sudut-sudut bibirmu
Dan gerak-gerik tubuhmu
Engkau sinari jalan-jalan kami yang buntu
Yang hampir menjerumuskan masa sepan kami
Engkau terangi kami dengan lentera ilmu mu
Yang tiada akan pernah sirna di terpa angin usia

Guru……..
Engkau pendekar yang tak pernah mengharapkan balasan
Disaat kami tak mendengarkan mu
Engkau tak pernah mengeluh dan menyerah
Untuk mendidik kami
Darimu kami mengenal banyak hal
Tentang mana warna yang indah
Tentang garis yang harus di lukis
Juga wacana kata yang harus dibaca
Engkau menciptakan hidup kami berarti

Guru……
Tiada kata yang pantas kami ucapkan
Selain terimakasih atas semua jasa-jasa mu
Maafkan kami jikalau telah membuatmu kecewa
Jasa-jasa mu akan kami semat kekal sepanjang hidup kami
Terimakasih guruku, engkau pendekar ku

-----------------------

Demikian kumpulan puisi guru pendekar tanpa tanda jasa, dalam rangka memperingati Hari Guru pada tanggal 25 November. Semoga kehidupan para guru ke depannya akan lebih baik dan lebih sejahtera menyerupai halnya profesi yang lain, terutama para guru yang mengabdi di kawasan pedalaman yang jauh dari hingar bingar ramainya perkotaan. Keep learning and sharing.