Beberapa Hikmah Dan Keutamaan Sholat Sunnah Dhuha

Baca juga : Hikmah dan Keutamaan Puasa Sunnah Arafah di Bulan Dzulhijjah
Setiap ibadah dalam Islam selalu mempunyai hikmah, manfaat dan keutamaan. Sholat Dhuha juga mempunyai nasihat dan keutamaan yang sangat baik. Beberapa nasihat dan keutamaan sholat Dhuha diantaranya :
1. Sholat Dhuha sebagai sedekah
Rasulullah menjelaskan Sholat Dhuha itu sebagai sedekah, hal ini sanggup dilihat dari salah satu hadits berikut ini :
Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى
“Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) yaitu sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melakukan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at” (HR. Muslim no. 720).
2. Tercukupkan kebutuhan hidup
Rasulullah menjelaskan mengenai nasihat dari sholat Duha yaitu tercukupinya kebutuhan hidup. Dapat dilihat pada hadits di bawah ini :
Dari Nu’aim bin Hammar Al Ghothofaniy, dia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ
“Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di selesai siang.” (HR. Ahmad (5/286), Abu Daud no. 1289, At Tirmidzi no. 475, Ad Darimi no. 1451 . Syaikh Al Albani dan Syaikh Syu’aib Al Arnauth menyampaikan bahwa hadits ini shahih)
Hadits di atas berdasarkan Penulis ‘Aunul Ma’bud –Al ‘Azhim Abadi mengandung pengertian bahwa shalat Dhuha akan menyelematkan pelakunya dari banyak sekali hal yang membahayakan. Bisa juga dimaksudkan bahwa shalat Dhuha sanggup menjaga dirinya dari terjerumus dalam dosa atau ia pun akan dimaafkan jikalau terjerumus di dalamnya. Atau maknanya bisa lebih luas dari itu.” (‘Aunul Ma’bud, 4: 118)
3. Mendapatkan pahala Haji dan Umrah
Bagi yang belum diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah haji dan umrah, terdapat ibadah yang apabila dikerjakan menyerupai mendapat pahala haji dan umrah. Dapat dilihat pada hadits di bawah ini :
Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ ». قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ>>
“Barangsiapa yang melakukan shalat shubuh secara berjama’ah kemudian ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melakukan shalat dua raka’at, maka ia menyerupai memperoleh pahala haji dan umroh.” Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, tepat dan sempurna.” (HR. Tirmidzi no. 586. Syaikh Al Albani menyampaikan bahwa hadits ini hasan)
4. Termasuk shalat awwabin (orang yang kembali taat)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لا يحافظ على صلاة الضحى إلا أواب، وهي صلاة الأوابين
“Tidaklah menjaga shalat sunnah Dhuha melainkan awwab (orang yang kembali taat). Inilah shalat awwabin.” (HR. Ibnu Khuzaimah, dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib 1: 164). Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Awwab yaitu muthii’ (orang yang taat). Ada pula ulama yang menyampaikan bahwa maknanya yaitu orang yang kembali taat” (Syarh Shahih Muslim, 6: 30).
Setelah mengerjakan sholat dhuha kita sanggup membaca doa sesudah sholat dhuha yaitu :
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai shalat Dhuha, dia mengucapkan,
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ
“ALLOHUMMAGHFIR-LII WA TUB ‘ALAYYA, INNAKA ANTAT TAWWABUR ROHIIM (artinya: Ya Allah, ampunilah saya dan terimalah taubatku, bersama-sama Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang) hingga dia membacanya seratus kali.” (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad, no. 619. Syaikh Al-Albani menyampaikan bahwa hadits ini sanadnya shahih.)
Selain membaca doa tersebut di atas kita juga sanggup memperbanyak zikir atau berdoa yang lain menyerupai halnya sesudah kita mengerjakan shalat fardhu.
Baca juga : Kalender Puasa 2018 Panduan Puasa Sunnah dan Wajib Tahun 2018
Demikian beberapa nasihat dan keutamaan sholat sunnah Dhuha yang baik untuk dikerjakan oleh umat Islam. Bagi yang diberikan kelapangan waktu atau waktu bekerja tidak mengikat amalan ini sangat sayang untuk dilewatkan.
Memang untuk mengerjakan sholat Dhuha ini alasannya yaitu bertepatan dengan waktu kita bekerja, beraktivitas dan mencari nafkah seringkali sangat berat dan lupa untuk dikerjakan. Namun apabila kita sudah berniat berpengaruh ingin mengerjakan sholat Dhuha, Allah akan mudahkan waktu untuk mengerjakan sholat Dhuha. Manfaatkan waktu sebaik mungkin alasannya yaitu amalan ini merupakan investasi amal kita di alam abadi nanti. Hindari kegiatan yang tidak terlalu penting menyerupai mengobrol yang tidak penting,bergosip dan lainnya, lebih baik gunakan waktu tersebut untuk mengerjakan sholat Dhuha. Semoga bermanfaat, Keep Learning and sharing
sumber : Rumaysho.com