Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pemkab Siak Ajak Stakeholder Terkait Gencar Atasi Penyakit Lgbt

Rapat penilaian sosialisasi ancaman LGBT di Siak
SIAK, Riau - Pasca heboh komunitas gay, Pemkab Siak berkomitmen memerangi kegiatan Lesbian Gay Biseksial dan Transgender (LGBT) ini. Pemkab Siak gencar melaksanakan sosialisasi bahayanya sikap LGBT ini.

Meski belum diketahui secara niscaya berapa jumlah bekerjsama anggota atau pelaku LGBT di Kabupaten Siak, Pemkab Siak akan melaksanakan upaya gerakan anti perbuatan maksiat guna mempersempit ruang gerak acara LGBT.

"Kemunculan akun grub LGBT di media umum menjadi perhatian banyak pihak. Kabupaten Siak sebagai negeri melayu sangat menjunjung tinggi norma-norma agama, kemunculan akun LGBT dan sikap penyimpang ini bertentangan visi pemkab Siak dalam mewujudkan masyarakat yang agamis, makanya harus diperangi," tegas Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Siak Budhi Yowono.

Saat ini, kata Budhi, Pemkab Siak telah melaksanakan sosialisasi ancaman LGBT dan pergaulan bebas kepada siswa Sekolah Menengan Atas dan Sekolah Menengah Pertama sederajat di tiga kecamatan ialah Siak, Mempura dan Dayun. Dan 11 Kecamatan yang belum, kedepan juga akan dilakukan sosialisasi.

"Kita tidak main-main dengan permasalahan LGBT ini. Perilaku penyimpangan seksual merupakan penyakit berbahaya, yang sanggup menular kepada siapa aja baik itu pelajar, masyarakat, selesai sekolah. Karena itu Pemkab Siak mencari langkah - langkah supaya sosialisasi, rehabilitasi dan penindakan sanggup diterapkan," katanya ketika pimpin rapat penilaian ancaman LGBT di Kantor Bupati Siak, Rabu, (24/10/2018).

Lanjut Budhi, untuk sosialisasi tahap ke dua diperlukan keterlibatan semua pihak, menyerupai dinas Kesehatan, Pendidikan, MUI, Kandepag, FKUB, Pihak Kepolisian kecamatan dan sekolah. Terutama yang menjadi fokus penguatan isi bahan yang kan di siapkan oleh dinas kesehatan dan Kemenag Siak serta menghadirkan Psikolog.

"Pada sosialisasi akan tiba kita ingin bahan yang disajikan hingga ke siswa, dari segi kesehatan apa bahayanya, juga dari sisi agama juga apa ancaman yang di timbulkan oleh pelaku LGBT dan pergaulan bebas,"terang Budhi.

Sementara itu Sekretaris Majelis Ulama Indonesia kabupaten Siak Nizamil Muluq mengatakan, hidup di zaman teknologi ketika ini, semua informasi sanggup diakses dengan cepat dan mudah.

"Siapa yang tidak mempunyai smartphone (telpone pintar) hari ini. Anak Sekolah Menengah Pertama saja sudah punya, informasi dan media umum tidak ada lagi filter atau sekat, artinya anak - anak dengan gampang mengaksesnya, diperlukan tugas orang renta sangat penting dalam mengawasi putra putrinya,"Kata Nizamil.

Ungkapnya lagi, diperlukan sosialisasi selanjutnya kedepan bahan yang di sajikan bebar benar dipahami dan hingga ke siswa. Dan ia mengusulkan disetiap sekolah, siswa diajarkan olahraga silat supaya pembentukan fisik dan huruf ada di Pencak Silat.

"Sebenarnya ada tiga penyebap seseorang melaksanakan sikap menyimpang, pertama faktor keluarga, lingkungan dan generika, kita mengharapkan sosialisasi ini diberikan tidak hanya kepada siswa tetapi para guru juga,"tutup Nizamil Muluq.

Sumber : https://www.goriau.com/berita/riau/meski-belum-tahu-berapa-jumlah-pelaku-lgbt-di-siak-pemkab-ajak-stakeholder-terkait-gencar-lakukan-pencegahan.html

Video Recommended