Review Film The Peanut Butter Falcon (2019), Setiap Orang Punya Kala Depan
Hari ini kami akan me-review salah satu film terbaik tahun 2019, yaitu film The Peanut Butter Falcon. Film isyarat sutradara Tyler Nilson dan Michael Schwartz ini diperankan oleh banyak bintang terkenal Hollywood, di antaranya Shia LaBeouf, Dakota Johnson, dan Zack Gottsagen.
Nah, tidak usah basa bau lagi, pribadi saja kita simak pembahasan review film The Peanut Butter Falcon (2019) di bawah ini!
Sutradara dan penulis : Tyler Nilson, Michael Schwartz
Pemain : Shia LaBeouf, Dakota Johnson, Zack Gottsagen
Kategori Usia : Bawah 13 tahun butuh bimbingan orang tua
Sinopsis:
After running away from a residential nursing home to pursue his dream of becoming a pro wrestler, a man who has Down syndrome befriends an outlaw who becomes his coach and ally.
Sekilas premis yang ditawarkan begitu depresif. Seakan- akan alurnya sanggup dibandingkan dengan “Manchaster by the Sea”, sama- sama ditokohi oleh adik sembrono yang kehilangan kakak.
Namun film ini mengatakan sudut pandang yang berbeda. Garapan duo sutradara ini mencoba melaksanakan pendekatan yang lebih konkret dan menunjukkan bagaimana seseorang sanggup bergembira di dalam hidup yang frustasi dan seakan tak punya masa depan.
Dialah Tyler, nelayan yang frustasi alasannya ialah sering berkonflik dengan nelayan lain. Hal ini ia lakukan alasannya ialah pelampiasannya ditinggal sosok abang yang ia kagumi. Suatu hari ia aben perangkap kepiting dan kabur menjadi buronan.
Di lain sisi ada sosok Zack, penyandang Down Sindrome yang “tinggal” di panti jompo. Ia bermimpi menjadi pegulat professional ibarat tokoh idolanya, Salt Water Redneck. Beberapa kali ia mencoba kabur dari panti tersebut sampai balasannya ia berhasil kabur.
Pertemuan tak disengaja terjadi antara Tyler dan Zack. Setelah chemistry mereka terbentuk, mereka memutuskan melaksanakan petualangan untuk bertemu dengan pegulat kesayangan Zack.
Di tengah perjalanan, mereka berdua “ketambahan” sosok perempuan anggun sang penjaga panti yang dari awal tengah “memburu” Zack dialah Eleanor yang balasannya terpaksa ikut untuk menjaga Zack tetap aman.
Hal yang menyenangkan mengikuti film ini ialah dari bagaimana sutradara memasukan semua unsur di dalam perjalanan film dengan komposisi drama motivasi dan keseruan yang pas.
Dibawakan dengan acting yang baik dari setiap tokohnya, pengambilan cinematography dengan view pelarian yang “jujur”, di tambah alunan folk menciptakan film ini mempunyai atmosfer tersendiri untuk dinikmati. Salut untuk Zack yang sebetulnya ialah penyandang Down Syndrome asli.
Demikian sedikit ulasan review film The Peanut Butter Falcon (2019) dalam bahasa Indonesia. Apakah kau sudah menonton film ini? Berikan rating dan reviewmu juga di kolom komentar yaaa…
Sumber https://geekartikel.blogspot.com/
Review The Peanut Butter Falcon (2019) |
Nah, tidak usah basa bau lagi, pribadi saja kita simak pembahasan review film The Peanut Butter Falcon (2019) di bawah ini!
Sinopsis The Peanut Butter Falcon (2019)
Sutradara dan penulis : Tyler Nilson, Michael Schwartz
Pemain : Shia LaBeouf, Dakota Johnson, Zack Gottsagen
Kategori Usia : Bawah 13 tahun butuh bimbingan orang tua
Sinopsis:
After running away from a residential nursing home to pursue his dream of becoming a pro wrestler, a man who has Down syndrome befriends an outlaw who becomes his coach and ally.
Review Film The Peanut Butter Falcon (2019)
Sekilas premis yang ditawarkan begitu depresif. Seakan- akan alurnya sanggup dibandingkan dengan “Manchaster by the Sea”, sama- sama ditokohi oleh adik sembrono yang kehilangan kakak.
Namun film ini mengatakan sudut pandang yang berbeda. Garapan duo sutradara ini mencoba melaksanakan pendekatan yang lebih konkret dan menunjukkan bagaimana seseorang sanggup bergembira di dalam hidup yang frustasi dan seakan tak punya masa depan.
Dialah Tyler, nelayan yang frustasi alasannya ialah sering berkonflik dengan nelayan lain. Hal ini ia lakukan alasannya ialah pelampiasannya ditinggal sosok abang yang ia kagumi. Suatu hari ia aben perangkap kepiting dan kabur menjadi buronan.
Baca Review Film The Peanut Butter Falcon Bahasa Indonesai |
Di lain sisi ada sosok Zack, penyandang Down Sindrome yang “tinggal” di panti jompo. Ia bermimpi menjadi pegulat professional ibarat tokoh idolanya, Salt Water Redneck. Beberapa kali ia mencoba kabur dari panti tersebut sampai balasannya ia berhasil kabur.
Pertemuan tak disengaja terjadi antara Tyler dan Zack. Setelah chemistry mereka terbentuk, mereka memutuskan melaksanakan petualangan untuk bertemu dengan pegulat kesayangan Zack.
Di tengah perjalanan, mereka berdua “ketambahan” sosok perempuan anggun sang penjaga panti yang dari awal tengah “memburu” Zack dialah Eleanor yang balasannya terpaksa ikut untuk menjaga Zack tetap aman.
Hal yang menyenangkan mengikuti film ini ialah dari bagaimana sutradara memasukan semua unsur di dalam perjalanan film dengan komposisi drama motivasi dan keseruan yang pas.
Dibawakan dengan acting yang baik dari setiap tokohnya, pengambilan cinematography dengan view pelarian yang “jujur”, di tambah alunan folk menciptakan film ini mempunyai atmosfer tersendiri untuk dinikmati. Salut untuk Zack yang sebetulnya ialah penyandang Down Syndrome asli.
Demikian sedikit ulasan review film The Peanut Butter Falcon (2019) dalam bahasa Indonesia. Apakah kau sudah menonton film ini? Berikan rating dan reviewmu juga di kolom komentar yaaa…
Sumber https://geekartikel.blogspot.com/