Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review Film Bumi Insan (2019), Potensi Yang Kurang Dimaksimalkan

Simak review Bumi Manusia versi film di bawah ini!


Setelah sebelumnya kami me-review film horor terbaru karya Joko Anwar, ialah Perempuan Tanah Jahanam. Kali ini kami akan mengulas film terbaru yang diangkat dari novel berjudul sama karya Pramoedya Ananta Toer, ialah Bumi Manusia.

Simak review Bumi Manusia versi film di bawah ini Review Film Bumi Manusia (2019), Potensi yang Kurang Dimaksimalkan
Review Bumi Manusia (2019) Indonesia

Seperti apakah kualitas film Indonesia terbaru yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo ini? Mari eksklusif saja kita bahas dalam artikel berikut ini!


Sinopsis Film Bumi Manusia


Tanggal rilis: 15 Agustus 2019 (Indonesia)
Sutradara: Hanung Bramantyo
Lagu unggulan: Ibu Pertiwi
Anggaran: Rp30 miliar
Produser: Frederica

Sinopsis:

Setelah bertemu Nyai Ontosoroh dan keluarga beserta pemikirannya, Minke tertarik untuk mendalami bagaimana bisa seorang Nyai bisa berjaya pada masa itu. Ia meneliti hingga pada akar-akar persoalan keluarga yang menyebabkan satu bencana yang merubah hidup mereka.


Review Film Bumi Manusia (2019)


CERITA

Film Bumi Manusia dengan durasi 3 jam yang benar-benar bikin aku ketiduran! Dalam artian, bukan selama durasi, namun dalam beberapa menit.


Saking mempunyai kisah romansa yang benar-benar bergaya jadul dan dipenuhi juga dengan gombalan ala "Dilan" yang menempel menciptakan cringe dan mengantuk sepanjang film.

Simak review Bumi Manusia versi film di bawah ini Review Film Bumi Manusia (2019), Potensi yang Kurang Dimaksimalkan
Review film terbaru, Bumi Manusia (2019)

Pembawaan kisah film yang mengalun-alun, meskipun tidak terlalu lambat, tetap terasa usang dan tidak habis-habisnya. Memang terasa romantis, namun dirasa hingga pertengahan babak mulai berlebihan.

Selain rasa romantisnya, konflik yang ditampilkan kurang mengena dan hanya gres bisa dikala beradegan Nyai Ontosoroh, alasannya kekuatan film ini berada padanya.


Klimaksnya pun hanya terasa dalam satu babak dan tidak bisa meninggalkan kesan yang lama. Komedi maupun agresi yang disajikan pun terasa standar saja. 'Bumi Manusia' pun diakhiri dengan konklusi yang mengejutkan, namun sayang kembali dihancurkan oleh soundtrack yang salah penempatan.

Bukannya perasaan sedih, malahan terlalu ramai di ending-nya. Sungguh mengecewakan. Padahal film ini sebetulnya mempunyai potensi yang lebih bagus.


AKTING DAN PERFORMA

Salut pada Sha Ine Febriyanti yang paling total dalam memerankan Nyai Ontosoroh. Sangat keibuan tapi tetap tegas melawan Belanda.

Ia melawan semuanya dengan begitu keras, dan dirinya bisa memvisualisasikannya dengan bagus, baik dalam ekspresi, gerak tubuh, dan dialog. Sha Ine memang pantas untuk diberi piala Citra!

Tokoh lainnya kurang bisa memerankan abjad mereka dengan sangat baik, termasuk sang bintang film, Iqbaal Ramadhan. Iqbaal kadang jatuh-bangun dalam memerankan seorang Minke. Kadang total dan bisa hingga pada perasaan penonton, namun kadang down hingga menciptakan beberapa adegan cringe.


Tak diragukan, kemistrinya dengan Mawar Eva mungkin terjalin dengan baik, lengket, dan sangat romantis. Namun, Mawar Eva juga kadang bermain dengan standar saja tanpa perhatian yang lebih.

Dengan terlalu banyak karakter, film Bumi Manusia juga merasa galau untuk membagi tiap kisah karakter.

Memang, novel dan film tidak bisa dibandingkan atau dikritik secara langsung, namun dengan durasi 3 jam, film Bumi Manusia berpotensi dan berkesempatan untuk memperlihatkan ruang yang banyak untuk setiap karakternya.

Karakter pendukung lainnya untungnya bisa bermain dengan baik, meskipun dengan perkenalan yang kurang terang dan porsi yang sedikit. Review film Bumi Manusia selanjutnya akan membahas wacana teknis teknis pendukung dalam film.


TEKNIS PENDUKUNG

Memang tata artistik yang dibangun dalam film Bumi Manusia sangat glamor dengan kualitas atas. Patut diapresiasi dengan totalnya artistik, kerasa jadul dan warnanya menarik banget.

Simak review Bumi Manusia versi film di bawah ini Review Film Bumi Manusia (2019), Potensi yang Kurang Dimaksimalkan
baca review  film bumi insan bahasa indonesia

Masalah ada pada teknis dari Hanung Bramantyo kali ini. Sinematografinya yang standar, kemudian dibarengi dengan penyuntingan gambar yang kacau menciptakan beberapa adegan terasa terganggu. Busana yang dipakai pun terlihat indah, namun kadang tak sesuai zaman.

Scoring yang minim, apalagi soundtrack 'Ibu Pertiwi' yang terasa tidak cocok kalau ditempatkan di potongan selesai adegan.

Sangat merusak suasana yang terjadi dalam adegan film itu. Tiga jam menonton film ini pun terasa membosankan, lebih lagi tak ada yang bisa menutupi ini semua kekurangan didalamnya.

Tag: baca review film Bumi Manusia, review novel bumi manusia, resensi novel terbaik pramoedya ananta toer, apakah film bumi insan bagus, nonton full movie, download, bluray, mp4, mkv, soundtrack dan sutradara. Pendapatan dan jumlah penonton film bumi insan bagus.2019.

Itulah sedikit ulasan dari kami untuk film Bumi Manusia. Apakah kau sudah nonton Bumi Manusia? Bagikan review dan rating kau di komen bawah yaa!


Sumber https://geekartikel.blogspot.com/