Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tol Suramadu Gratis, Gerindra Anggap Joko Widodo Ingin Rebut Suara

Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria menilai Jokowi ingin merebut bunyi melalui pembebasan tarif Jembatan Suramadu. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria menilai pembebasan tarif Jembatan Tol Suramadu ialah upaya Joko Widodo (Jokowi) merebut bunyi pendukung Prabowo Subianto di Madura.

"Itu juga salah faktor. Tentu Tim (Jokowi) punya perhitungan. Dulu Pak Prabowo menang di Madura, kini semoga kalah bagaimana (caranya)," kata Riza kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (27/10).

"Ya, tentu memakai banyak sekali cara, termasuk menciptakan kebijakan yang menguntungkan bagi petahana," kata Juru Kampanye Prabowo tersebut.

Jokowi merupakan petahana dalam Pilpres 2019. Pada Pilpres 2014, Jokowi juga bertarung dengan Prabowo. Kala itu, Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla sedangkan Prabowo berpasangan dengan Hatta Rajasa.

Terkait perolehan bunyi di Madura pada Pilpres 2014, Prabowo unggul dari Jokowi. Mantan Danjen Kopassus itu meraih total bunyi 830.968. Sementara Jokowi hanya menerima 692.631 suara.

Menurut Riza, kalau kebijakan itu bukan untuk pencitraan dan meraih simpati masyarakat sedianya diterbitkan semenjak lama, bukan justru muncul jelang pemilu.

"(Kebijakan tol gratis) itu sesuatu yang baik, sekalipun saya anggap cuilan pencitraan, mau pilpres. Kenapa enggak dari dulu mau digratiskan. Sekarang masuk tahun politik," kata dia.

Erick Thohir Bantah Politis

Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH. Ma'ruf Amin, Erick Thohir membantah kalau rencana Presiden Jokowi untuk membebaskan tarif tol Jembatan Suramadu, memiliki muatan politis.

Bagi Erick, pembebasan tarif untuk semua kendaraan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Madura itu merupakan bentuk kerja Jokowi sebagai presiden, bukan sebagai politisi.

"Saya tidak melihat (kepentingan politik) begitu ya," kata Erick dikala menghadiri pelantikan Rumah Aspirasi Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) di Surabaya, Jumat (26/10).

Erick mencontohkan yang dilakukan Jokowi itu sama halnya dengan gelaran Asian Para Games di Jakarta pada beberapa waktu lalu. Menurutnya, kalau semua kerja presiden dianggap sebagai langkah politis, maka masyarakat sendiri yang akan mengalami kesulitan.

"Contoh kemarin habis Para Games, bagaimana dia memperhatikan masyarakat yang harus sanggup perhatian khusus, itu kan cuilan kerja dari seorang Presiden, kalau semua dianggap politis akan sulit," kata dia.

Apa yang akan dilakukan Jokowi, berdasarkan Erick, justru semakin menambah manfaat yang akan dirasakan masyarakat di tempat tersebut. Selain itu, kebijakan membebaskan tarif Jembatan Suramadu juga diprediksi bakal mendongkrak perekonomian di Madura dan sekitarnya.

"Ini tak lain untuk menunjang perekonomian di daerah tersebut, di Jawa Timur, dan Madura pada khususnya," kata dia.

Menurut Erick, kepentingan masyarakat tak sanggup ditunda dan harus segera direalisasikan. Karena itu, Jokowi harus tetap bekerja sebagai kepala negara.

"Pastikan dia itu memang terus bekerja, sebab itu kalau kita lihat banyak sekali acara yang dia lakukan," ujar dia.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo meminta semua pihak tak mempolitisasi pembebasan tarif Jembatan Tol Suramadu hari ini. Jokowi menyatakan pembebasan tarif sama sekali tak berkaitan dengan Pilpres 2019.

"Jangan apa-apa dikaitkan dengan politik. Ini urusan ekonomi, urusan investasi, urusan kesejahteraan, urusan rasa keadilan," kata Jokowi di Jembatan Suramadu, Jawa Timur, Sabtu (27/10).

Seperti diketahui, pembebasan tarif Tol Jembatan Suramadu dikala ini masih khusus kendaraan bermotor roda dua. Sedangkan kendaraan bermotor untuk roda empat (mobil pribadi) atau lebih (bus, truk dan angkutan barang lainnya) masih dikenakan tarif.

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/nasional/20181027205313-32-342003/tol-suramadu-gratis-gerindra-anggap-jokowi-ingin-rebut-suara

Video Recommended