Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hujan Deras Disertai Angin Kencang, Lrt Dan Komplek Jakabaring Palembang Rusak Parah

Stasiun Badan Metereologi dan Geofisika (BMKG) SMB II Palembang, mencatat, ketika insiden tersebut, kecepatan angin mencapai 27 knot atau dengan asumsi 50 km per jam serta curah hujan mencapai 11 milimeter.

Kepala Stasiun Badan Metereologi dan Geofisika (BMKG) SMB II Palembang, Tri Agus Pramono mengatakan, potensi hujan lebat disertai tornado itu berlangsung pada sore hari.

Hal ini disebabkan awan cumulonimbus (awan hujan) dengan kondisi udara yang relatif hangat di sekitar kawasan pertumbuhan.

Awan tersebut mengakibatkan perbedaan tekanan yang sangat signifikan sehingga sanggup mengakibatkan angin kencang. “Angin kencang berpotensi terjadi pada siang sampai sore hari di Palembang, kami imbau warga untuk waspada,” kata Agus.
 
Untuk insiden di Jakabaring yang mengakibatkan stasiun DJKA dan beberapa venue di kompleks Jakabaring Sport City (JSC) rusak, lantaran di wilayah tersebut mempunyai karakteristik topografi yang relatif rata dan mempunyai lahan gambut sehingga menciptakan wilayah tersebut menjadi tempat pertumbuhan awan cumulonimbus. “Pada wilayah (Jakabaring) berpotensi mengakibatkan signifikan awan cumulonimbus dibanding wilayah lain,sehingga terjadi angin kecang disertai hujan lebat” jelasnya.

Video Terkait Artikel