Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aksi Damai, Ribuan Umat Islam Di Garut Kibarkan Bendera Tauhid

Foto: Hakim Ghani 
Garut - Aksi tenang dilakukan ribuan umat Islam di Garut, Selasa (23/10/2018). Aksi turun ke jalan ini buntut dari pembakaran bendera berkalimat tauhid. Massa mengibarkan bendera putih dan hitam bertuliskan kalimat tauhid.

Seribuan massa yang menamakan dirinya Aliansi Umat Islam Bela Tauhid, berkumpul di daerah Simpang Lima, Tarogong Kidul. Setelah berkumpul, mereka lalu long march dengan melewati Jalan Cimanuk sampai ke Jalan Ahmad Yani.

Dalam long march, massa terus mengumandangkan takbir. Kebanyakan dari mereka lelaki. Namun tak sedikit juga wanita yang ikut. Mayoritas massa membawa bendera berkalimat tauhid berwarna putih hitam dan hitam putih. Ada juga bendera berkalimat tauhid berukuran besar yang mereka bawa sepanjang perjalanan.

Yuda (37), salah seorang penerima agresi mengatakan, agresi tenang ini dilakukan sebagai respons terhadap pembakaran bendera bertuliskan tauhid yang terjadi ketika peringatan Hari Santri Nasional, di Kecamatan Limbangan, Senin (22/10) kemarin.

"Kita menyayangkan dengan agresi pembakaran bendera tauhid itu," ujar Yuda kepada wartawan di Alun-alun Garut, Jalan Ahmad Yani, Selasa (23/10/2018).

Yuda berharap polisi memeriksa tuntas perkara ini. Ia menghimbau rekannya untuk mempercayakan proses aturan kepada polisi. "Kita minta polisi menangkap para pelakunya," katanya.

Foto: Hakim Ghani
Aksi berjalan damai. Hingga pukul 15.30 WIB, massa masih berkumpul di daerah Alun-alun Garut. Sementara itu di Jakarta, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto melaksanakan jumpa pers.

Menurutnya Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah meminta penjelasan Gerakan Pemuda (GP) Ansor berkaitan dengan insiden pembakaran bendera tauhid.

"PBNU telah meminta kepada GP Ansor untuk mengklarifikasi insiden di Garut dan menyesalkan cara tersebut telah menimbulkan kesalahpahaman. Namun bahwasanya sebagai ormas Islam mustahil dengan sengaja memperabukan 'Kalimat Tauhid' yang sama artinya melaksanakan penghinaan terhadap diri sendiri," ucap Wiranto.

Sebelumnya Ketua Umum GP Ansor Yaqut Chalil Qoumas menyatakan pembakaran bendera itu yaitu reaksi dari provokasi pada Hari Santri Nasional, yang jatuh pada 22 Oktober. Provokasi itu berupa pengibaran bendera HTI, organisasi terlarang di Indonesia.

"Ini alasannya insiden pengibaran bendera HTI tidak hanya terjadi di Garut. Kejadian serupa juga terjadi di Bandung Barat dan Tasikmalaya. Itu fakta yang kita temukan," Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas.

Sementara itu Sekjen MUI Anwar Abbas menyesalkan agresi bakar bendera bertuliskan kalimat tauhid dikarenakan telah menciptakan kegaduhan umat Islam. MUI meminta orang yang telah melakukannya meminta maaf dan mengakui kesalahannya secara terbuka.

MUI juga berharap polisi bertindak cepat, adil dan profesional menangani perkara ini.

Sumber : https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-4269552/aksi-damai-ribuan-umat-islam-di-garut-kibarkan-bendera-tauhid?_ga=2.17145341.511411927.1540288772-1100927860.1538845675

Video Aksi Unjuk Rasa Terkait Pembakaran Bendera Tauhid Berjalan Dengan Damai