Perbedaan Legacy Bios Dan Uefi Pada Komputer / Laptop Dan Kenapa Uefi Lebih Baik
Setelah menjadi sistem boot nomor satu selama 25 tahun, BIOS tampaknya mulai dilupakan. Penyebabnya ialah munculnya sistem boot yang lebih gres dan lebih canggih yaitu "UEFI". Baik BIOS maupun UEFI merupakan low-level software yang berjalan ketika PC dinyalakan sebelum masuk ke sistem operasi.
Semua PC yang dikeluarkan oleh perusahaan baru-baru ini sudah memakai UEFI. Walaupun kau mungkin masih sanggup menemukan adanya BIOS, tapi mode UEFI akan dijadikan pilihan utama. Perusahan besar Intel berencana mematikan BIOS sepenuhnya pada tahun 2020.
Apa itu BIOS?
BIOS merupakan kependekan dari Basic Input Output System. BIOS adalah software tingkat rendah yang berada dalam sebuah chip pada motherboard komputer atau laptop. BIOS berjalan ketika komputer dinyalakan yang kemudian bertanggung jawab untuk mengaktifkan semua perangkat keras komputer dan memastikan semuanya berfungsi dengan baik. Kemudian BIOS akan mengakses boot loader untuk menjalankan sistem operasi ibarat Windows, Linux, atau yang lainnya.
Kamu sanggup mengkonfigurasi banyak sekali pengaturan di layar pengaturan BIOS. Pengaturan ibarat konfigurasi perangkat keras komputer, waktu, dan urutan booting sanggup ditemukan disini. Untuk masu ke pengaturan BIOS, kamu menekan menekan tombol tertentu (setiap komputer berbeda), biasanya tombol yang dipakai ialah tombol Esc, F2, F10, atau Delete ketika komputer melaksanakan booting. Bila kau menyimpan pengaturan, maka pengaturan tersebut akan disimpan ke memori pada motherboard komputer kau yang kemudian dipakai ketika booting selanjutnya.
BIOS berjalan melalui POST, atau Power-On Self Test, sebelum melaksanakan booting pada sistem operasi. Ini untuk memastikan konfigurasi perangkat keras kau valid dan berfungsi dengan baik. Jika ada yang salah dengan perangkat keras kamu, maka BIOS akan menunjukkan aba-aba bip berupa suara. Kamu sanggup melihat arti dari aba-aba bip tersebut pada buku manual komputer kamu.
Kenapa BIOS sudah ketinggalan jaman?
BIOS sudah ada semenjak lama, dan belum banyak berevolusi. Bahkan MS-DOS PC yang dirilis pada 1980-an mempunyai BIOS!
Tentu saja, BIOS telah berevolusi dan membaik seiring berjalannya waktu. Beberapa ekstensi dikembangkan, termasuk ACPI, Advanced Configuration and Power Interface. Hal ini memungkinkan BIOS untuk lebih gampang mengkonfigurasi perangkat dan melaksanakan fungsi administrasi daya canggih, ibarat fitur Sleep. Tapi BIOS belum maju dan ditingkatkan hampir sama ibarat teknologi PC lainnya semenjak jaman MS-DOS.
BIOS masih mempunyai keterbatasan, dimana hanay sanggup boot dari drive 2,1 TB atau kurang. Drive dengan kapasitas yang besar ibarat 3 TB kini sudah umum dipasaran, Namun komputer yang memakai BIOS tidak sanggup boot dari drive tersebut. Keterbatasan tersebut disebabkan oleh cara kerja sistem Master Boot Record (MBR) pada BIOS.
BIOS harus berjalan dalam mode prosesor 16-bit, dan hanya mempunyai ruang 1 MB untuk dieksekusi. Ini menjadikan problem dalam menginisialisasi beberapa perangkat keras sekaligus, yang menjadikan proses boot lebih lambat.
Apa itu UEFI? Kenapa lebih baik dari BIOS?
UEFI merupakan kependekan dari Unified Extended Firmware Interface. UEFI menggantikan BIOS tradisional pada PC. Tidak ada cara untuk beralih dari BIOS ke UEFI untuk PC lama. kau perlu membeli perangkat keras gres yang mendukung dan meliputi UEFI, ibarat kebanyakan komputer gres yang ada ketika ini. Sebagian besar implementasi UEFI menyediakan emulasi BIOS sehingga kau sanggup menentukan untuk menginstal dan menjalankan sistem operasi usang yang mengharuskan memakai BIOS, jadi kompatibel dengan keduanya.
Standar gres ini memperbaiki keterbatasan BIOS. Firmware UEFI sanggup boot dari drive 2,2 TB atau lebih besar, batas teoritisnya ialah 9,4 zettabyte. Itu kira-kira tiga kali ukuran asumsi semua data di yang ada di Internet. Itu dimungkinkan lantaran UEFI memakai denah partisi GPT dan bukan MBR. Selain itu, UEFI melaksanakan boot dengan cara yang lebih standar, meluncurkan file executable EFI, bukan menjalankan aba-aba dari MBR.
UEFI sanggup berjalan dalam mode 32-bit atau 64-bit dan mempunyai space address yang lebih besar daripada BIOS, yang berarti proses boot akan lebih cepat. Ini juga berarti bahwa tampilan pengaturan UEFI sanggup dibentuk lebih bagus dan elok dari pada layar pengaturan BIOS, termasuk pemberian kursor mouse dan grafis. Namun, banyak juga PC yang masih memakai antarmuka UEFI hanya text ibarat yang sering dijumpai pada BIOS.
UEFI dikemas dengan fitur lainnya. Salah satu yang menarik ialah pemberian Secure Boot, yang berarti sistem operasi sanggup diperiksa validitasnya untuk memastikan tidak ada malware yang merusak proses booting.
Ini bukan hanya pengganti BIOS. UEFI intinya ialah sistem operasi kecil yang berjalan di atas firmware PC, dan ini sanggup melaksanakan lebih dari sekedar BIOS. UEFI sanggup disimpan dalam memori flash pada motherboard, atau mungkin diambil dari hard drive atau jaringan ketika boot.
Biasanya antar muka UEFI pada setiap komputer berbeda. Namun, tidak hanya antar muka, fitur yang yang ditawarkan UEFI juga berbeda tergantung konfigurasi yang diberikan pabrik.
Untuk mengakses setelan pada UEFI umumnya sama dengan cara mengakses setelan pada BIOS. Kamu hanya perlu menekan tombol tertentu (berbeda pada tiap komputer), biasanya tombol yang dipakai ialah tombol F2, Esc, atau F10. Sumber https://teknowin10.blogspot.com/
Semua PC yang dikeluarkan oleh perusahaan baru-baru ini sudah memakai UEFI. Walaupun kau mungkin masih sanggup menemukan adanya BIOS, tapi mode UEFI akan dijadikan pilihan utama. Perusahan besar Intel berencana mematikan BIOS sepenuhnya pada tahun 2020.
Apa itu BIOS?
BIOS merupakan kependekan dari Basic Input Output System. BIOS adalah software tingkat rendah yang berada dalam sebuah chip pada motherboard komputer atau laptop. BIOS berjalan ketika komputer dinyalakan yang kemudian bertanggung jawab untuk mengaktifkan semua perangkat keras komputer dan memastikan semuanya berfungsi dengan baik. Kemudian BIOS akan mengakses boot loader untuk menjalankan sistem operasi ibarat Windows, Linux, atau yang lainnya.
Kamu sanggup mengkonfigurasi banyak sekali pengaturan di layar pengaturan BIOS. Pengaturan ibarat konfigurasi perangkat keras komputer, waktu, dan urutan booting sanggup ditemukan disini. Untuk masu ke pengaturan BIOS, kamu menekan menekan tombol tertentu (setiap komputer berbeda), biasanya tombol yang dipakai ialah tombol Esc, F2, F10, atau Delete ketika komputer melaksanakan booting. Bila kau menyimpan pengaturan, maka pengaturan tersebut akan disimpan ke memori pada motherboard komputer kau yang kemudian dipakai ketika booting selanjutnya.
BIOS berjalan melalui POST, atau Power-On Self Test, sebelum melaksanakan booting pada sistem operasi. Ini untuk memastikan konfigurasi perangkat keras kau valid dan berfungsi dengan baik. Jika ada yang salah dengan perangkat keras kamu, maka BIOS akan menunjukkan aba-aba bip berupa suara. Kamu sanggup melihat arti dari aba-aba bip tersebut pada buku manual komputer kamu.
Kenapa BIOS sudah ketinggalan jaman?
BIOS sudah ada semenjak lama, dan belum banyak berevolusi. Bahkan MS-DOS PC yang dirilis pada 1980-an mempunyai BIOS!
Tentu saja, BIOS telah berevolusi dan membaik seiring berjalannya waktu. Beberapa ekstensi dikembangkan, termasuk ACPI, Advanced Configuration and Power Interface. Hal ini memungkinkan BIOS untuk lebih gampang mengkonfigurasi perangkat dan melaksanakan fungsi administrasi daya canggih, ibarat fitur Sleep. Tapi BIOS belum maju dan ditingkatkan hampir sama ibarat teknologi PC lainnya semenjak jaman MS-DOS.
BIOS masih mempunyai keterbatasan, dimana hanay sanggup boot dari drive 2,1 TB atau kurang. Drive dengan kapasitas yang besar ibarat 3 TB kini sudah umum dipasaran, Namun komputer yang memakai BIOS tidak sanggup boot dari drive tersebut. Keterbatasan tersebut disebabkan oleh cara kerja sistem Master Boot Record (MBR) pada BIOS.
BIOS harus berjalan dalam mode prosesor 16-bit, dan hanya mempunyai ruang 1 MB untuk dieksekusi. Ini menjadikan problem dalam menginisialisasi beberapa perangkat keras sekaligus, yang menjadikan proses boot lebih lambat.
Apa itu UEFI? Kenapa lebih baik dari BIOS?
UEFI merupakan kependekan dari Unified Extended Firmware Interface. UEFI menggantikan BIOS tradisional pada PC. Tidak ada cara untuk beralih dari BIOS ke UEFI untuk PC lama. kau perlu membeli perangkat keras gres yang mendukung dan meliputi UEFI, ibarat kebanyakan komputer gres yang ada ketika ini. Sebagian besar implementasi UEFI menyediakan emulasi BIOS sehingga kau sanggup menentukan untuk menginstal dan menjalankan sistem operasi usang yang mengharuskan memakai BIOS, jadi kompatibel dengan keduanya.
Standar gres ini memperbaiki keterbatasan BIOS. Firmware UEFI sanggup boot dari drive 2,2 TB atau lebih besar, batas teoritisnya ialah 9,4 zettabyte. Itu kira-kira tiga kali ukuran asumsi semua data di yang ada di Internet. Itu dimungkinkan lantaran UEFI memakai denah partisi GPT dan bukan MBR. Selain itu, UEFI melaksanakan boot dengan cara yang lebih standar, meluncurkan file executable EFI, bukan menjalankan aba-aba dari MBR.
UEFI sanggup berjalan dalam mode 32-bit atau 64-bit dan mempunyai space address yang lebih besar daripada BIOS, yang berarti proses boot akan lebih cepat. Ini juga berarti bahwa tampilan pengaturan UEFI sanggup dibentuk lebih bagus dan elok dari pada layar pengaturan BIOS, termasuk pemberian kursor mouse dan grafis. Namun, banyak juga PC yang masih memakai antarmuka UEFI hanya text ibarat yang sering dijumpai pada BIOS.
UEFI dikemas dengan fitur lainnya. Salah satu yang menarik ialah pemberian Secure Boot, yang berarti sistem operasi sanggup diperiksa validitasnya untuk memastikan tidak ada malware yang merusak proses booting.
Ini bukan hanya pengganti BIOS. UEFI intinya ialah sistem operasi kecil yang berjalan di atas firmware PC, dan ini sanggup melaksanakan lebih dari sekedar BIOS. UEFI sanggup disimpan dalam memori flash pada motherboard, atau mungkin diambil dari hard drive atau jaringan ketika boot.
Biasanya antar muka UEFI pada setiap komputer berbeda. Namun, tidak hanya antar muka, fitur yang yang ditawarkan UEFI juga berbeda tergantung konfigurasi yang diberikan pabrik.
Untuk mengakses setelan pada UEFI umumnya sama dengan cara mengakses setelan pada BIOS. Kamu hanya perlu menekan tombol tertentu (berbeda pada tiap komputer), biasanya tombol yang dipakai ialah tombol F2, Esc, atau F10. Sumber https://teknowin10.blogspot.com/